ISO – OSI 7 layer (iso-osi ?? ora iso..hehe)

oke..sebenernya postingan ini bertujuan pada sesuatu..sesuatu yang bisa berbentuk A atau B atau C tapi jangan sampe D ato E and I hope A..do you know that??

Yess..this is an tugas dari dosenku..

C bapa kemarenan ga masuk..dan mengasihkan tugas yang cukup bermanfaat…cari artikel tulis di blog..otomatis semua anak TIA pada bikin blog donggg..nah entuh dia yang bikin ni tugas keren..jadi anak" TIA semuana punya blog..yeahh..

Jadi anak" yang biasana ngehabisin waktu di warung kopi..sekarang jadi di warung internet..hehe..yang warnetnya di rumah..ya siap" aja kuota nya cepet abis..hehe…da say mah pake yang gratisan..(kadang-kadang).

Oke tanpa banyak basa basi lagi kita mulai saja posting tentang iso dan osi 7 layer..

Setelah bertanya pada si abah google..saya menemukan beberapa postingan yang say abaca dan saya rangkum di sini..lets go brad..

Kita mulai dengan ISO atau kepanjangan dari International Organization for Standardization (loh ko?? Harusnya bukan iso atuh ya?? Harusnya IOS..hehe). berdiri dari dua oeganisasi yang bergabung yaitu ISA (International Federation of National Standardizing Asosiasi),. established in New York in 1926, and the UNSCC (United Nations Standards Coordinating Committee), established in 1944. didirikan di New York pada 1926, dan UNSCC (PBB Standarisasi Komite Koordinasi) yang didirikan pada 1944. Pada bulan oktober 1946 perwakilan dari 25 negara di dunia yang bertemu di institute of civil engineering di London..yang merumus kan terbentuknya organisasi yang memfasilitasi koordinasi internasional dan perpaduan dari standar industry. ISO mulai beroprasi secara resmi pada tanggal 23 february 1947. Nah dari organisasi inilah dilahirkan standar-standar internasional ..salah satunya yang akan saya bahas di sini. Yaitu OSI 7 layer..


Apa itu OSI 7 layer??

Pertanyaan yang normal kita dengar kalo bertemu dengan kata-kata diatas..

Langsung aja kita jabarkan disini..dilatar belakangi dari peningkatan jumlah pemakai dan dan ukuran dari jaringan . sehingga banyak network-network dibangun berdasarkan dari software dan hardware yang berbeda. Alhasil muncul lah incompatible yang mengakibatkan sulitnya menghubungkan yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu ISO meneliti berbagai bentuk pola network, sehingga dikeluarkan model referensi OSI pada tahun 1984. OSI(open system interconnection) dikeluarkan pada tahun 1984. Memberikan standar bagi vendor untuk memastikan terjadinya interoperabilitas dan kopatibilitas antar berbagai teknologi jaringan. Model OSI merupakan sebuah framework yang dapet digunakan untuk melihat bagaimana ssebuah informasi mengalir melewati sebuah jaringan..supaya informasi yang dari berbeda vendor tersebut dapat disamakan maka di buatlah pembakuan standar yang disebut "MODEL OSI", untuk mendefinisikan aturan-aturan maka MODEL tersebut dibagi manjadi "layer" yang masing – masing mempunyai fungsi yang berbeda dalam proses komunikasi.


Model Jaringan bermanfaat untuk desain, arsitektur dan implementasi jaringan,

diantaranya:

• Mengurangi kompleksitas, dengan proses pembagian dalam kelompok, atau

layer, implementasi arsitektur jaringan menjadi lebih sederhana.

• Menyediakan kesesuaian, keseuaian standard interface untuk "plug-and-play"

dan integrasi antar multi-vendor.

• Fasilitas modular - memungkinkan bongkar-pasang "swap" teknologi baru pada

tiap layer dan arsitektur jaringan tetap terjaga.

• Mempercepat evolusi Teknologi, Pengembang fokus pada satu layer sambil

menjaga pengaruhnya pada layer yang lain.

• Mudah dipelajari - pembagian proses ke dalam kelompok akan mengurangi

kompleksitas dan memudahkan pemahaman.

Terdapat beberapa model jaringan yang diterapkan saat ini. Di sini hanya akan dibahas

model OSI, yang juga sebagai referensi model TCP/IP.


Model Referensi OSI

Dalam model referensi OSI, terdapat 7 layer, yang menggambarkan fungsi network

tertentu. Ketujuh layer OSI tersebut adalah:


Layer 7: Application layer

Layer 6: Presentation layer

Layer 5: Session layer

Layer 4: Transport layer

Layer 3: Network layer

Layer 2: Data link layer

Layer 1: Physical layer

















Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Membagi komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana.

2. Membuat standar untuk komponen jaringan yang memungkinkan

pengembangan dan dukungan multiple-vendor.

3. Memungkinkan hardware dan software jaringan yang berbeda untuk

berkomunikasi satu dengan yang lain.

4. Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang lain,

sehingga dapat berkembang lebih cepat.

5. Membagi komunikasi jaringan ke bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah

dipelajari dan dimengerti.


Dan Ketujuh layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang harus diikuti untuk

menentukan layer dalam komunikasi, yaitu :

1. _ Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang secara teori diperlukan.

2. Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.

3. Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan agar sesuai dengan

standart protokol secara internasional.

4. Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi informasi menerobos

antarmuka layer.

5. Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi jumlah layer sebaiknya

sekecil mungkin untuk menghindari arsitektur yang luas.


Oke langsung aja kita bahas satu persatu dari layer OSI ini..

Kita bahas dari layer yangpaling bonotot yaitu layer 7..

Aplication layer( user interface).







Layer aplikasi merupakan layer OSI yang paling dekat dengan user, ia memberikan

servis jaringan ke aplikasi user. Layer ini berbeda dengan layer yang lain karena ia tidak

memberikan layanan pada layer lain karena ini layer paling bontot, tetapi pada aplikasi di luar model OSI.

Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur

bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan

kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.


Layer yang ke 6 adalah :

Presentation Layer







Layer presentasi memastikan informasi yang dikirimkan oleh layer aplikasi dari sebuah

system dapat terbaca oleh layer aplikasi di system yang lain. Jika perlu, layer presentasi

akan menterjemahkan format data yang berbeda menggunakan sebuah common format.

Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector

software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell

(semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).


Dan layer ke 5 adalah :

Session Layer







Layer sessi membuka, me-manage, dan mengakhiri sessi antara 2 host yang

berkomunikasi. Layer sessi memberikan layanan ke layer presentasi. Ia juga melakukan

sinkronisasi dialog antara 2 layer presentasi host dan mengatur pertukaran datanya.


Ehmm..masi lanjut??

Nih layer ke 4 :

Transport Layer (the TCP in TCP/IP *)







* TCP : Transmission Control Protocol

* IP : Internet Protocol

Layer transport melakukan segmentasi data dari host pengirim dan menyusun kembali

data ke dalam sebuah data stream di system host penerima. Batas antara layer sessi dan

layer transport dapat dianalogikan seperti batas antara media-layer protocols dan hostlayer

protocols. Dalam memberikan layanan komunikasi, layer transport membuka,

mengatur, dan mengakhiri virtual sirkuit dengan tepat. Untuk memberikan servis yang

handal, digunakan error detection dan recovery, dan information flow control.


Dan layer ke 3 jatuh pada:

Network Layer (the TCP in TCP/IP *)







Layer network merupakan layer yang memberikan konektivitas dan pemilihan path

antara 2 sistem host yang mungkin terletak pada jaringan yang berbeda. mendefinisikan

alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing

melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.


Dah mendekati juaranya nih..layer 1..tapi sekarang giliran layer 2..

Nih layer 2:

Data Link Layer (NIC Physical Address)







Layer data link memberikan transit data yang handal melalui physical link. Data link

berhubungan dengan physical addressing, topology network, akses network, error

notification, ordered delivery of frames, dan flow control. menentukan bagaimana bitbit

data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada

level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti

halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana

perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.

Spesifikasi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) 802 , membagi level

ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media

Access Control (MAC).

Dan gambar bentuk frame data link layer adalah:



Oke dan juara kita adalah..

Layer 1 :

Physical Layer (Network Card and Cabling)






Layer physic menentukan spesifikasi elektrik, mekanik, prosedural, dan fungsional

untuk mengaktifkan, me-maintain, dan menutup link fisik antar end system. Beberapa

karakteristik seperti level tegangan, jarak transmisi maksimum, konektor fisik dan

sebagainya ditentukan oleh spesifikasi layer fisik. Mendefinisikan media transmisi

jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya

Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga

mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan

media kabel atau radio.


Oke dehh..

Dah di jabarin kan semua layer pada model OSI 7 layer..

Nah sekarang penaplikasian nya..










Emhh..ini copast ya..hehe..

Protokol Envelope


Model referensi OSI dapat dipakai untuk membantu mengetahui pertukaran data

diantara dua sistem PC, yang pada terminologi OSI disebut dengan end-system.

Diumpamakan ada dua end-system seperti ditunjukkan pada gambar 4 sebuah pesan

(data) dikirimkan dari end-system yang satu ke end-system yang lain. Application-layer

memproses pesan tersebut dan menambahkan beberapa bit aplikasi sebagai informasi

header pada pesan tersebut. Didalam terminologi OSI bit aplikasi ini disebut dengan

protocol-controlinformation (PCI) yang berisi informasi tentang proses yang telah

dilakukan terhadap pesan tersebut. Didalam PCI tersebut dapat berisi informasi untuk

mengindentifikasi application-entities, yaitu alamat source dan destination dari

application-layer. PCI ditambah dengan pesan asli disebut dengan aplication-protocoldata-

unit (APDU).

Selanjutnya APDU dikirim ke lapisan presentation-layer, maka presentationlayer

menambahkan PCI ke data (APDU) yang diterima dari aplication-layer, dan

menghasilkan presentation-protocol-data-unit (PPDU), pada posisi ini pesan asli (data)

terbungkus pada APDU, selanjutnya APDU terbungkus oleh PPDU. Setiap lapisan

selalu menambahkan informasi dalam headernya kepada pesan yang diterima dari

lapisan sebelumnya, proses ini mirip dengan mengambil data dan meletakkan didalam

envelope (sampul pembungkus). Proses ini belangsung terus sampai turun kepada

physical-layer.











Gambar12. Komunikasi dan Lapisan Protokol OSI

Pada data-link-layer biasanya ditambahkan trailer-field yang ditambahkan pada data,

yang berisi pengecekan kesalahan yang digunakan untuk melingkupi sebagai frame dari

data-link-layer yang dibangkitkan oleh mekanisme hardware datalink- layer (networkinterface-

card). Trailer-filed ini ditambahkan pada bagian akhir proses karena

mekanisme hardware menghitung pengecekan kesalahan pada saat data akan dikirimkan

keluar menuju saluran transmisi. Pengecekan kesalahan yang umum dipakai pada LAN

dan WAN adalah CRC.

Pada physical-layer informasi dalam header yang ditambahkan dapat diambil dari

indikasi yang disampaikan pada receiver tentang packet yang diterima. Pada jaringan

ethernet digunakan 56-bit sebagai preamble/pembukaan; yang akan digunakan oleh

receiver untuk mensinkronkan diri. Pada sisi receiver maka physicallayer menerima

sederetan bit dan memilah bit sinkronisasi untuk physical-layer dan selanjutnya

mengirimkan data kepada data-link-layer.

Pada data-link-layer data bit yang diterima dikelompokkan kedalam frame kemudian

diperiksa dengan metoda CRC apakah tidak ada kesalahan. Sesudah datalink- layer

memproses frame yang diterima, selanjutnya memilah menjadi data-link PCI yang

berisi header data-link dan CRC, selanjutnya mengirimkan NPDU (network- PDU) ke

network-layer untuk diproses.

Setiap layer end-system pada receiver, PDU diproses berdasarkan informasi dalam

header PCI untuk setiap lapisan tersebut. Sesudah PCI dihapus selanjutnya data (PDU)

dikirimkan ke lapisan yang lebih atas, proses ini belangsung terus hingga aplicationlayer

selesai melakukan proses hingga data yang asli didapatkan.

Jika beberapa lapisan dipelajari maka pada end-system transmitter dan receiver (lokal

dan remote), lapisan pada model OSI kelihatan seperti lapisan yang berkomunikasi

dengan lapisan yang sepadan (peer-layer). Untuk itu lapisan dalam model OSI

dijabarkan kedalam protokol peer-to-peer. Sebagai contoh adalah transport-layer pada

kedua end-system jika berkomunikasi antar keduanya maka transport-layer

membutuhkan lapisan infra-structure dibawahnya yaitu network-layer, data-ling-layer,

dan physical-layer.

Model OSI menyediakan konsep wawasan berkomunikasi yang mudah untuk

dimengerti, tetapi pada kenyatanannya setiap lapisan yang ada tidak mudah untuk

dibentuk seperti pada model OSI. Contohnya jarak antara kedua lapisan aplicationlayer

dan presentation-layer tidak jelas, karena beberapa fungsi dari presentationlayer seperti

encoding dan decoding data dapat dilakukan pada aplication-layer dengan memanggil

bahasa program yang dapat melakukan fungsi encoding dan decoding data.

posted by dan_bronx @